Leo menjauh dari kedua temannya, lalu dia mengangkat sambungan telepon tersebut.
"Ahem …" Leo berdehem sebelum membuka suaranya.
"Hallo …" sapa Leo dengan suara lembut.
Meski awalnya Leo enggan mengangkat telepon tersebut tapi dia dalam hatinya juga senang Andini menghubunginya.
"Ini Aku … Andini." Seru suara merdu Andini dari seberang sambungan telepon.
Leo tersenyum di wajahnya saat mendengarnya, iya dia jelas tahu karena nomor Andini sudah ada sejak lama di list kontak ponsel miliknya bahkan nomor Andini ada di panggilan cepat angka nomor dua.
"Iya." Jawab Leo pelan.
Kedua temannya yang dari kejauhan melihat ekspresi Leo keduanya saling berpandangan dan berkata, "Gue yakin dia lagi ngobrol sama Andini."
"Nggak mungkin! Mana mungkin Andini menelponnya."
"Nggak lihat raut muka Leo begitu senang."
"Siapa tahu mamanya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com