Karena ini hari Senin, jalan tol arah Jakarta macet parah.
Saipul mendengus beberapa kali setiap kali jalur yang dia ambil terkena macet berkali-kali.
Mereka sudah berada di pintu tol masuk pusat kota Jakarta.
"Kita keburu nggak ya lihat mayatnya?" ucap Ratih lagi menarik napas panjang saat pandangannya keluar kaca mobil, ada banyak sekali kendaraan di depannya, antrian panjang sekali.
"Sabar ya Ma, ini kan hari kerja." Jawab istri Saipul dengan memegang tangan ibunya.
"Mama sudah lama sekali nggak ketemu sama ibunya Raka, bagaimanapun kita pernah dekat, dan kita nggak tahu kabar dia selama ini. Apa Andini benar-benar sudah memutus tali silaturahmi dengan keluarga Raka. Harusnya jangan begitu."
Suara parau dan nada sedih dari ibunya membuat Saipul dan istrinya saling melirik pada kaca spion yang ada di atas kepala Saipul.
"Ma, jangan bicara seperti itu, Andini juga harus menjaga hatinya." Ucap menantunya yang duduk di sebelah kiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com