webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
279 Chs

Jordan's Home

Pagi-pagi sekali keributan sudah terdengar di rumah keluarga Damaris. Dua laki-laki di sana adalah sumber kebisingan pagi itu. Ayah dan anak saling membentak tanpa malu didengar oleh orang-orang di rumah itu. Keduanya saling bersikeras.

"Ayah macam apa dokter Damaris ini? Punya anak gadis kok ditampar, cih!" Jordan yang tampak begitu murka dan tak ada takutnya meludah di hadapan ayahnya.

Sementara itu, Damaris langsung menarik kerah kaos putranya. Ia bersiap melayangkan pukulan pada wajah yang menatangnya itu. Namun gagal sebab Satria yang ada bersama mereka langsung menahan pergerakan Damaris.

"Kamu nggak usah ikut campur, Satria! Ini urusan saya dan dia." Damaris menatap marah pada pria sebaya Jordan.

Jordan menyahut, "Denger tuh kata dokter Damaris. Jangan ikut campur."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com