Edison menoyor kepala laki-laki itu. "Enak aja, malu banget gue dibantu bocah kek lo."
Laki-laki itu mulai maju ke hadapan satria. Ia merenggangkan otot-otot tubuhnya sebelum akhirnya tanpa aba-aba langsung melayangkan tinjuan ke tubuh Satria. Satria mundur dan memegangi dadanya yang sakit.
"Awas aja kalau lo cepet tumbang, ponakan lo gue bawa kawin lari," ancam Edison bercanda, tapi dianggap serius oleh Satria.
Satria maju dan mulai bertarung dengan Edison. Ia memberikan pukulan pada wajah Edison yang kemudian dibalas laki-laki itu dengan memberikan tunjangan pada area perutnya.
Naya menguap dengan posisi berjongkok dan tangan menopang wajahnya. Ia menatap perkelahian di depannya dengan bosan. Terlalu sering melihat hal seperti itu membuatnya menganggapnya sebagai hal biasa.
"Beneran om lo?" Valen ikut berjongkok di samping Naya.
"Nggak, sodaranya istri bokap gue."
"Sama aja bego," kesal Valen lalu menyentil kening gadis itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com