webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
279 Chs

Hmm, Tidak Menarik Sama Sekali

"Ya sudah makan dulu yuk, makan di depan aja tadi gue lihat ada warung pecel ayam." usul Dirga. Haekal dan Rendra mengangguk semangat. Sebelum itu mereka memanggil pasukan yang masih betah menonton alias Jeffri, Arkhan, Yardhan dan Ema. Mereka semua bareng-bareng ke warung pecel ayam buat mengisi perut dan tenaga, hitung-hitung juga sambil menunggu jam 4 sore.

Tak lama Satria juga datang dan ikut gabung di warung pecel ayam. Dia gak sempat menyaksikan penampilan Rendra dan Haekal, tapi tadi sudah di rekam Jeffri jadi aman.

"Harusnya kita sering-sering ngumpul seperti ini. Pertama kalinya gak sih?" tanya Satria.

"Lah kan lo yang sibuk bang, weekend aja masih tetap magang. Bang Dirga juga, weekend bukannya libur malah ngurus acara-acaraan." Yardhan mengeluarkan isi hatinya yang selama ini dia pendam.

"Tauu"

"Kalau kita juara nih, mau pada ngasih apaan?" Tanya Haekal memancing untuk dikasih sesuatu.

"Hmmm seblak aja deh. Gimana?" Tawar Arkhan.

"Eh jangann"

"Gak kuat pedes diaa"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com