webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Realistic
Not enough ratings
279 Chs

Ditabrak

"Wah sepertinya air mineralnya sudah basi, ya gak sih? Apa ini air mineral dengan merek terbaru?" tanyanya santai dan terlihat antusias sambil membuka botol mineral tersebut. Rendra perlahan membuangnya tepat di depan Jevano yang tertegun melihat ketelitian Rendra.

Anak-anak kosan yang lain juga untuk pertama kali melihat Rendra seantusias ini, namun aura-aura Rendra sangat berbeda.

"Hahaha. Gak nyangka gue lo bahkan sampe tau kesukaan gue. Tau dari siapa?"

Tirta mengangkat alisnya, berusaha biasa-biasa saja. "Jevano."

"Tau aja lo Jen, kan udah gue bilang buat lupain apapun tentang gue."

"Btw thanks ya hadiahnya. Tapi sorry gue gak suka hadiah pemberian lo." ucapnya sambil tersenyum.

"Gue balik dulu," tambahnya sambil berdiri dan mengusap kasar rambut bagian belakang Tirta.

"Lo mau balik sendiri? Perlu gue temenin?" tanya Haekal.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com