webnovel

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
125 Chs

Kebohongan - Bagian 1

Éditeur: AL_Squad

"Kau juga dapat melihatnya?" Katie bertanya dengan berbisik.

"Tentu saja aku bisa. Aku tidak buta. Dan kelihatannya seekor serangga telah menempel padamu," Raja Valerian menjawab dengan tajam sambil menatap hantu yang berdiri di samping Katie, "Siapa kau?"

"Maafkan atas ketidaksopanan-ku, Tuanku Raja," Malphus membungkukkan kepalanya, "Namaku Malphus Crook yang berasal dari sebuah desa yang biasanya aku tinggal di dekat dengan perbatasan daerah Kerajaan Barat dan Kerajaan Selatan."

"Biasanya?" Alexander menatap pria bernama Malphus dengan seksama.

"Ya, tetapi sayang sekali aku tidak bisa menemukannya. Kelihatannya tempat itu kosong dan yang ada hanyalah pepohonan dan rerumputan atau mungkin aku yang salah arah," pria itu memberikan ekspresi bermasalah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com