webnovel

KAU WANITAKU

VOLUME 1 TAMAT Warning!!!! Novel ini ada beberapa kata-kata umpatan, vulgar dan adegan kekerasan. Mohon bijak memilih bacaan. Ambil yg baik tinggalkan yang buruk. Kisah perjalanan Alivia seorang gadis desa berusia sembilan belas tahun yang terpaksa harus merantau ke kota demi menjalankan amanat dari Almarhum Ayahnya. Dia yatim sekarang. Ayahnya berpesan untuk mencari sahabatnya di kota metropolitan yang bisa membantu biaya melanjutkan pendidikannya dan mencarikan jodoh untuknya. Siapa sangka jika dalam pencariannya itu, dia harus berhadapan dengan situasi yang hampir saja membuat dia kehilangan kehormatannya. Dia dipertemukan dengan Adyastha Prasaja, laki-laki yang terlibat dalam Human Trafficking. Yang akhirnya membuat dia terkurung di dalam sangkar emas. "Aku akan berubah jadi jagoan saat itu berhubungan dengan harga diriku. Aku tidak akan membuka auratku pada siapapun yang bukan mahramku. Aku akan menjaganya walau aku harus bertaruh nyawa. Aku lebih baik mati dari pada kehilangan harga diriku. Kamu paham?" (Alivia) "Lagi pula tidak akan ada yang tertarik dengan tubuhmu. Kurus kerempeng. Dada rata. Jangan sok kamu." (Adyastha) Hingga suatu saat Adyastha menganggap Alivia sebagai pengkhianat. Dan untuk membuktikan dia tidak bersalah, dia harus menikah dengan Adyastha. Pernikahan seperti apa yang akan dijalani Alivia dan Astha nantinya? Sanggupkah Alivia mengembalikan Adyastha ke jalan yang benar di tengah tekanan dan bahaya? ikuti kisahnya ya. Visual dan videonya ada di IG ANESHA_BEE atau Youtube Anesha_bee. mampir ya. :) *Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.*

ANESHA_BEE · Urbain
Pas assez d’évaluations
233 Chs

TEMBAKAN YANG MELESET

Frans dan Astha saling betatapan. Masing-masing menatap dengan tajam satu sama lain. Kegeraman Astha pada Frans sudah di ubun-ubun. Tapi dia masih berusaha untuk menahan emosinya. Meski sebenarnya setiap kali melihat Frans rasanya kedua tangannya ingin segera melemparkan pukulan keras pada Frans.

"Apa kabar Paman? sehat kan? atau sudah mempersiapkan keperluan untuk di kehidupan mendatang?" tanya Astha santai.

Frans tersenyum miring. "Apa maksudmu kau menginginkan aku cepat mati? tidak semudah itu Astha."

"Kematian bisa datang sewaktu-waktu Paman. Sudah siap dengan bekal yang akan paman bawa?"

"Sejak kapan kamu bisa bicara tentang kematian? aku tidak takut mati, anak muda. Dan aku tidak akan mati semudah itu."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com