Merubah Rencana.

Akbar berdiri kembali. Ia melanjutkan latihannya. Siap menghajar sandbagnya.

"Siapa elu sebenarnya?" Tanya Adi berada di ambang pintu. Akbar berhenti melakukan gerakannya, menoleh.

"Adi..?!" Akbar tersenyum melihat Adi sudah siuman. "Elu udah sadar..?!"

"Ini yang kedua kalinya gue sadar." Jawab Adi. "Sekarang jawab pertanyaan gue, siapa elu sebenarnya?!" Tanya Adi berwajah serius. Namun, sesekali ia meringis akibat operasi.

Akbar membuka kain putih yang terbalut di telapak tangannya. Ia menghampiri Adi sedari tadi menatap sinis kepadanya. "Hei, ini gue, Akbar!! Apa elu lupa sama gue?!" Seru Akbar. "Kita satu tim saat kabur dari penjara." Terang Akbar.

"A..kbar?!" Adi mengulang ucapan Akbar. Matanya menyipit, lalu dahi itu menjadi.mengkerut. Seingat Adi, tak ada satupun ingatan di otaknya tentang Akbar. "Gue gak kenal sama orang yang namanya Akbar" Dalih Adi, memegang kepalanya. "Dan kapan gue satu tim sama tikus bego kayak elu..?!" Tukas Adi bikin Akbar berang.