Namun, mendadak Adrian menghentikan makannya. Dan tiba-tiba juga dadanya terasa panas. Ada reaksi yang tiba-tiba datang, rasanya sangat sakit di dada.
Piring di tangan Adrian terlepas.
Praaang.
Nasi, lauk pauk semuanya berserakan di lantai, bercampur jadi satu dengan serpihan beling.
Adrian memegang dadanya yang terasa sakit. Meremas dan merasakan betapa sakitnya organ dalam tubuhnya. Awalnya sangat panas. Lalu jantungnya tidak mau berhenti berdebar, seperti orang yang ketakutan. Tangannya menjuntai.. "Ka-m-u..!" katanya berusaha menggapai Seruni. Senyum indah seperti malaikat yang berubah menjadi senyuman iblis yang sangat menakutkan.
Tubuh Adrian terjatuh, Seruni bergegas berdiri dan membiarkan Adrian tergeletak di lantai. Tubuhnya mengejang seperti ikan yang tak mendapatkan oksigen. Seruni menyaksikan Adrian yang tersiksa oleh racun yang sudah ia campurkan kedalam makanan. Ia sangat senang Adrian nampak tersiksa dalam sakaratul mautnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com