Pintunya tak tertutup sempurna, ada sepatu seseorang menahan pintunya itu. Ferdy membuka kembali pintu rumahnya, ingin tau siapa orang yang tidak punya kerjaan menahan pintu rumahnya itu.
Kriiiet..
Pintu terbuka sangat pelan.
Dan..
Deg..
Mata Ferdy terbuka lebar, ia dua kali lebih kaget dengan berita kaburnya Akbar. Dan kita, sosok itu membuat jantung Ferdy semakin menjadi-jadi detaknya. Layaknya seorang yang berlari beratus-ratus kilo meter.
"A..kbar..?!" Ucap Ferdy tergagap.
Akbar tersenyum menakutkan. "Halo ayah! Ah.. bukan, Halo kepala desa..!" Sapa Akbar tak mau memindahkan kakinya dari tiang pintu.
Kaki Ferdy mundur beberapa langkah menjauhi Akbar. Ia tau apa yang Akbar inginkan sampai datang menemuinya. Akbar masuk tanpa berkata apapun, cuma senyum bengisnya ia tunjukan pada ayahnya.
"Mau apa kamu kesini, Bar?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com