webnovel

alia alena surya

pagi di salah satu sekolah elit di jakarta,seorang siswi berjilbab agak berangkat sedang berlari menyusuri lorong kelas yang sepih.

sudah dapat di tebak,kalau dia pasti terlambat!

"mampus gue udah telat banget,mana ini lagi jamnya pak jim lagi...guru matematika yang super duper galaknya minta di bawain golok"kata alia yang sedang berlari kecil menuju kelasnya.sesekali melirik jam tangan yang sudah menunjukkan 15menit sudah lewat bel bunyi.

burtt...

saking terburu-burunya alia tidak memperhatikan orang di depannya,entah siapa korban yang berhasil di tabraknya.

"uhh,ehh...sorry gue enggak sengaja"ucap alia pada orang yang di tabrak nya.

"jalan pake kaki,liat pake mata"cibir orang itu dengan kesal.

"what! gue udah minta maaf ya,lagian enggak sengaja juga..."protes alia tidak terima.

"terserah"kata pemuda itu melewati alia,yang membuat wajah alia memerah padam karena marah mendengar ucapan pemuda yang mirip biasnya tersebut.tapi dia sangat mengenal bias nya itu,tidak mungkin berkata sekasar itu.tidak mungki kan,biasnya itu memiliki dua karakter seperti anime yang sering di nonton sahabatnya.mungki saja hanya mirip,kan di dunia ini banyak rahasia yang tidak bisa di jelaskan.

"what... tampan mirip bias gue, tapi sifatnya lebih buruk dari iblis,udah kasar nyebeling lagi" kata alia masih emosi"udalah mengding gue ke kelas sekarang..."

\|>_<|/

sesampainya di kelas 11 ipa 3,alia bersyukur bahwa ternyata pak jim belum masuk kelasnya.tumben telat,biasanya 5menit sebelum bel berbunyi dia sudah ada di kelas.tapi masa bodo yang penting dewi fortuna memihaknya sekarang ini.

"alia tumben telat"tanya sana yang tiba-tiba berbalik menatap alia,karena sana duduk di depan alia jadi tidak sulit untuk berbicara dengannya.

"bener tuh kata sana"tanya hana yang juga ikut berbalik dan menatap alia dengan tatapan tanda tanya.

""Iya tuh,biasanya kan gue yang selalu datang terlambat"tambah suzy yang di sebelah hana.

"entar gue ceritain...nyawa gue belum kekumpul semuanya nih"ucap alia sambil mengatur nafasnya.mereka bertiga yang mendengarnya hanya menganggu paham saja.

...

tidak lama kemudian guru matematika masuk kedalam kelas mereka.seketika suasana kelas lansung sepih, karena takut dengan aura gelap guru tersebut.

"selamat pagi anak-anak!"ucapnya dengan suara khasnya yang bisa saja membuat anak kecil yang mendengarnya mungkin lansung menangis.untuk dia guru SMA, coba kalau guru SD mungki sudah pada kabur muridnya.

"pagi pak!!!"wall pak jim.

tok...tok...tok...

"maaf pak,saya murid baru"ucap seorang pemuda di luar pintu dengan nada acuh.

"Hm,masuklah"ucap pak jim mempersilahkan pemuda itu masuk ke dalam kelas tempatnya mengajar.

"perhatian sebentar,kita kedatangan murid baru di kelas ini!"seketika suasana kelas kembali hening, dan masuklah seorang pemuda tampan,tinggi, dan memiliki aura dingin dan menyendiri yang membuat siswa-siswi tidak bisa mengabaikan kedatangannya.seketika kelas kembali hening,baiklah kita hitung bersama.

1

.

.

.

.

.

.

2

.

.

.

.

.

3

.

.

.

.

.

"kyaaaaaa...! OMG, ganteng banget!"

"itu kembaran kay kan,ketua osis kita itu...?"

"iya,benar"

"gila, gayanya cool banget dah!"

"kyaaaaaaaaaa....minta no.wa don"

seketika mereka seakan lupa dengan siapa yang sedang mengajar.Sedangkan pak jim yang sangat membenci keributan seketika kumisnya naik karena marah.

'DIAM!!"seketika kelas kembali hening,karena takut mendapatkan hukuman dari pak jim.setelah merasa kelas kembali tentang,pak jim pun mehela nafas berat dan mulai melanjutkan ucapannya"baiklah perkenalan dirimu"

"ray,ray pratama"singkat dan jelas dengan nada acuh dan dingin has miliknya.jangan lupa ekspresinya yang datar sedatar tembok.

"hanya itu"tanya pak jim.dan orang yang di tanya hanya mengguh saja.

"Baiklah,ada yang mau bertanya?"tanya pak jim pada siswa-siswi di kelas tersebut.

"saya pak"ucap seorang siswi sembari mengkat tangannya."silakan"

"nomor whatspp berapa ray sayang?"

"nama instagram"

"udah punya pacar belum"

"hai ray,kita kencang yuk"

"nama facebook siapa oppa"

"apa oppa dari korea"

"jangan-jangan oppa member ke-8nya BTS ya,kyaaaaa...."

ya itulah pertanyaan-pertanyaan tidak berguna yang di lontarkan para siswi yang sudah jatuh dalam pesona seorang ray pratama.

mereka seakan lupa kembali pada siapa guru yang sedang mengajar.Sedangkan pak jim yang mendengarnya lansung naik pitam.

"DIAM!!!" ucapnya dengan geram"kalo kalian bertanya aneh-aneh lagi,saya akan menghukum kalian lari lapangan 50 PUTARAN...MENGERTI"

ya seperti tadi,kelas kembali sunyi mendengar ancaman guru yang terkenal kiler itu.setelah merasa tenang pak jim pun mempersilahkan ray duduk di sebuah bangku kosong.

"Baiklah,ray kau boleh duduk di bangku kosong sebelah alia,alia angkat tangan muh"kata pak kumis.

merasa namanya di panggil,alia menoleh dan mengangkat tangannya.seketika itu juga iya baru memperhatikan siapa murid baru tersebut.

'sial'batin keduanya.

'tunggu dulu,bukannya dia adalah pemuda yang tadi ku tabrak...yang sangat menyebalkan itu...aaahhh...aku frustasi...ternyata bener papa,bahwa dunia itu terlalu sempit!.demi dewi fortuna tolong aku'batin alia dalam hati.

Sedangkan ray cuet aja,dan duduk di samping alia tampan memperdulikan sekitarnya.iya lebih tertarik dengan pelajaran matematika yang kebanyakan orang di dunia ini sangatlah membencinya.

B-) B-] B-| B-[ B-(

"gimana rasanya duduk di samping cogan"tanya suzy sambil mengaduk-ngaduk jusnya dengan selan minumannya.

"hm,biasa ajak"kata alia cuek.

"kok bisa!!!"ucap suzy&sana kompak.

"emangnya kenapa"tanya hana sambil memirinkan kepalanya.

"Iya...hana sayang ini bukan urusan anak kecil..."kata suzy sembari tersenyum manis pada sahabatnya yang polos itu.

mendengar ucapan suzy yang selalu menganggap nya anak kecil membuatnya cemburu.tapi dia lebih memilih diem, dan kembali fokus pada layar hp nya.

"emangnya enggak ada rasa dekdekan gitu,maksud kuh dia kan mirip bias lo...."tanya sana.

"Enggak"

"Enggak sama sekali"

"hm"

"beneran enggak bohong"

"serius... sana&suzy gue serius...!"kata alia kesal dengan pertanyaan sahabatnya.

"eh teman-teman...tadi aku tadi tidak sengaja melihat ray dan kay sedang mengobrol bertiga,yang satunya juga mirip mereka berdua...aku pikir dia kembaran ray dan kah deh.karena yang pindah itu ada 3 orang.dan yang satunya adalah anak kelas 11 kembarnya al adiknya kay..."jelas hana,yang tiba-tiba mengalihkan pertanyaan.ya dia sudah bosan mendengar kan perdebatan mereka bertiga.dan juga kalau tidak di hentikan,bisa sampai kiamat dunia.apalagi ini bukan berada di KMB( konferensi meja bundar)lagi.

"what...busat dah,gimana emmanya lahirin tuh"-suzy.

"lo...tanya sama,pada emmanya"-sana.

"gue sih pernah dengar kata kembaran tiga,tapi kalo eliat belum pernah..."kata alia antusias.

"sama"-sana,suzy,hana kompak.

seketika itu mereka lansung tertawa.

"permisi nona-nana... apa saya boleh duduk di sini"ucap seorang siswa yang tiba-tiba ada di samping hana.

"eh...kay silakan"-hana.

"Enggak usah injin kali kay duduk aja,santai..."-suzy.

"kayak orang tidak kenal aja,duduk aja enggak perlu ijin-ijin seperti itu"-sana.

"hehehe...thanks,tapi maaf kak gue bukan kay"ucap pemuda itu sambil tersenyum lebar pada mereka ber-4.

"lah...terus siapa,tidak mungkin ray kan"-suzy.

"bukan, coba tebak"ucap pemuda itu memasang muka sok misterius.

"hm,kebakaran"-hana.

"tsunami"-suzy.

"tornado"-alia.

"kiamat"-sana.

"gila lo pada,masa nama gue di beri bencana alam sih...serem amat!"ucap pemuda itu sambil menatap horor mereka ber-4.

"terius,siapa..."tanya mereka kompak.

"yang paling keren dari pada nama-nama saudara gue...,el,rafael pratama...adik bungsu dari lima bersaudara, dan yang pasti paling ganteng deh..."ucap pemuda yang bernama el tersebut dengan G-R."Sedangkan kalian,nama kakak siapa ...?"

"aku hana elena putri"ucap hana dengan senyuman termanisnya.

"kak hana,kau sangat imut..."kata el tidak tahan untuk tidak mencubit kedua pipi cabai hana.padahal'kan dia adik kelas,enggak sopan banget emang jadi adek kelas.

"au...hentikan"kata hana menepis kedua tangan el dan mengelus pipinya yang habis di cubit sambil mengembukan pipinya menatap tajam pada el.

"hehehe...sorry kak han"el terkekeh melihat tingkah hana yang sedang merajut karenanya.

"hm"ucap hana sambil memalingkan wajah dari el.beneran-benar seperti anak kecil yang merajut karena tidak di belikan mainan kesukaan nya, dan disini lebih mirip hana jadi adek kelas daripada kakak kelas. yang membuat sahabatnya tertawa melihat tinkannya.

"Baiklah el,aku siti nur suzy"-suzy.

"hay kak siti,kau dan namamu mirip"ucap el menjabat tangan suzy'buset tangan anak ini dingin amat,kayak orangnya apalagi matanya beneran-bener kesepian.'

"jangan siti,kak suzy aja"protes suzy.

"emangnya kenapa kak?"-el.

"ya enggak suka aja,emangnya lo pikir gue siti nurbaya apa???"

"eh, selow aja kali, anggap aja kalo siti panggilan sayang aku pada kakak gimana"goda el sambil mengedit'kan sebelah matanya pada suzy.

"sorry...gue enggak tertarik"cibir suzy.mendengar ucap suzy membuat el memicinkan matanya.dia tidak terima dengan pertanyaan suzy barusan"idih...ingat ya,jangan sampai kemakan kata-kata kakak sendiri"

"sudah-sudah,kalian ribut aja dari tadi,orang baru kenal udah ribut aja"ucap alia frustasi"dan el perkenalan nama kakak adalah alia stella surya.panggil aja kak alia."

"cantik kayak orangnya"puji el kagum dengan kecantikan alami alia,yang kaya tzutu menurutnya.bukan hanya dia sih,tapi semua orang yang pernah melihat alia"kak mau ngga jadi pacar ke-13 kuh"

"idih,ogah dia lah uda punya bias nya dan lagi dia bukan pedofil"-sana.

"kali aja mau,orang setempat ini mana ada yang nolak"kata el percaya diri,yang membuat mereka ingin muntah.

"oiya...perkenalan gue fujisawa sana"

"eh...kak sana yang kekasih masalah kecil kak calviana jung kan"ucap el spontan yang membuat seisih kantin menoleh pada mereka berlima.

"gila loh,kita jadi pusat perhatian nih..."kesal alia.

"hehehe...sorry kak"-el.

ya tidak heran mereka menjadi pusat perhatian,orang calvin adalah anak populer di sekolah ini.dan lagi dia adalah ketua dari club

basket di sana yang membuat banyak siswi perempuan yang menggilainya.

sehingga banyak mata yang menatap sana dengan tatapan tidak percaya dan benci.

'sialan kau el'batin sana.