'jika hidup itu ibarat buku,kamu mungkin akan sulit untuk menulis bab 'broken mohe'. sebab kamu kehilangan satu atau dua tokoh utamanya,yaitu adalah orangtua...
tapi kamu harus meneruskan jalan ceritanya.
karena bab dalam buku itu pasti ada yang sedih dan sebagian bab bahagia.
tapi kalau kamu tidak melanjutkan cerita tersebut,maka buku itu tidak akan pernah selesai...
karena kamu sudah menyerah dan memilih menyerah sebelum buku tersebut selesai...'
Ray pratama
TGL.27 Agustus 20..
+(^_^)+
Ray menatap pemandangan kota mentor politik melalui balkon apartemennya.membiarkan angin malam menyentuh wajah dan tubuhnya.
Ray memejamkan matanya sebentar,kemudian mehela nafas berat.mungki ini adalah keputusan yang tepat untuknya,hari ini,disini,bersama dengan ke empat adiknya.iya akan membuka lembaran baru dan siap dengan cerita-cerita yang pastinya berbeda dari sebelumnya.entah akan menyenangkan atau justru menyakinkan.
iya sudah memutuskan untuk membuka bab baru dan meninggalkan bab yang menurutnya sudah selesai.
mh,iya memutuskan untuk menutup lembaran lama yang bahkan iya enggak untuk membahasnya.biarkan saja semuanya tersimpan rapi di sana.
karena menurutnya semua itu terlalu menyakitkan...
Setelah puasa menatap keindahan kota jakarta,ray pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.sepertinya malam ini dia tidak akan begadang,karena besok dia resmih pindah sekolah di salah satu sekolah elit
\(0_0)/
"KAK BOY,AL,EL... BANGUN UDAH JAM TUJUH NIH...KITA TELATTT...."teriak seorang pemuda yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
...
Mendengar itu,anak yang bernama al dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi tampah sempat melirik jam di kamarnya.
Sedangkan anak yang bernama el malam ngomel mendengar bahwa mereka terlambat
"ASTAGA GUE TELAT,kampert lo kak kay bangunin jam segini...mana gue mandi sejam lagi,belum lagi nyisir rambut,setrika seragam,bla bla bla...
tunggu ini sepuluh menit lagi selesai...awas kalo gue di tinggal..."
"lima menit lagi kay,gue masih ngantuk..."ucap boy dengan malasnya.
"beber² tuh anak,enggak ada bedanya dari dulu sampai sekarang...masih aja kayak kebo kalo tidur..."omel kay kayak emma-emma rempon yang sedang membangun kan anak² nya."gue harus ngebanguni sekarang juga"
di kamar boy.
"kak boy!!! bangun,ini udah jam tujuh, kakak ternyata enggak ada bedanya dari dulu sampai sekarang yang...masi Enggak bisa terbiasa bangun di pagi hari.ini hari pertama kakak, kak ray, dan juga el pindah sekolah di jakarta! kamu udah gede kak,apa perlu aku nyewain babysitter buat ngurusin lo..."ucap kay kesal dengan kakak keduanya itu.
"aduh berisik banget sih,iya-iya gue bangun..."keluh boy dengan kesal."sepuluh menikah lagi gue keluar,sanah..."
"Enggak perlu ngusir juga kali kakak..."
Setelah itu,kay kembali ke kamarnya untuk menyusun buku yang akan dia bawa.
"kak kay,aku sudah siap nih...ayo cepatan..."kata el sambil meneten ranselnya.
"mh,al juga sudah siap kak..."ucap al memeluk ranselnya.
"Gue juga kay" ucap boy memakai dasi nya.
"eh,kalian lihat dulu dong ini udah jam berapa."ucap kay sambil menahan tawanya"geu turun duluan ya,kasihan kak ray udah nungguin di bawah,bay bay..."
Setelah mengatakan itu,kay pun menurungi tangga sambil tertawa gak jalas.Sedangkan boy,al,dan el dengan bingung melirik jam yang menunjukkan pukul 05:47.seketika mereka bertiga melirik satu sama sekali dan detik kemudian.
"KAY...sini loh,ku jintan kepala loh...."teriak boy marah bercampur kesal,padahal kan dia mimpi di lamar lisa blackpink.
"kak kay jahat...."teriak el kesal dan frustasi dengan penampilannya.
Sedangkan al cemburu dengan muka memasang.
di meja makan,terlihat mereka semua masih kesal dengan ulah kay.Sedangkan kay hanya terlihat biasa-biasa saja tampah dosa.beda halnya dengan ray malah menyukai suasana hening ini dan tentunya tidak keberatan.