Sesampainya di depan pintu, Freislor dikejutkan dengan beberapa ukiran bunga yang dibentuk dari pahatan sebuah kayu.
"Wow, aku tidak menyangka ukirannya bagus sekali," ucapnya pelan. Ibu Poresa sekilas melihat Freislor yang memandangi ukiran itu.
"Apa kau menyukainya?" tanya sang ibu dengan suara lirih. Freislor mengangguk pelan. Dia menoleh ke arah ibu Poresa dan menannyakan beberapa hal yang tidak dia mengerti.
"Hum, apa aku boleh tahu satu hal?"
"Yah, tentu. Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Bagaimana cara membaca tulisan itu?" Freislor menunjuk ke ukiran yang ada di depan pintu. Ibu Poresa melirik ke depan pintu dan mulai membacanya pelan.
"Sugeng rawuh," ucapnya sembari tersenyum lebar. Gadis itu menoleh ke arah ibu Poresa.
"Oh, sugeng rawuh. Artinya selamat datang, kan?" tanyanya dengan wajah ragu, salah satu alisnya terangkat ke atas. Ibu Poresa mengangguk setuju dan terkejut bukan main.
"Freis, apa salah satu keluargamu ada yang berasal dari pulau ini?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com