webnovel

25

*

setelah rubi menerima telfon dia bergegas pergi,sesampainya di club malam xxx

dia mencari cari seseorang setelah beberapa waktu keliling tempat itu dia menemukan kekasihnya yang sudah mabuk,

"rubi sinii"teriak seorang wanita di samping kekasihnya itu

"lexa mabuk"tanya rubi

"iya makanya aku telpon kamu"jawab wanita itu.

setelah itu rubi mengangkat lexa keluar club dan mengantarkan lexa pulang ke apartemennya,selama di perjalanan lexa tiada hentinya mengoceh yang gak jelas,

sekitar 30menit perjalanan mereka sampai di apartemen lexa

rubi langsung membaringkanya di ranjang rubi melepas sepatu lexa dan menutupi tubuh lexa dengan selimut,

saat rubi akan beranjak pergi tiba-tiba lexa menarik tangan rubi

"jangan pergi,temani aku"pinta lexa

rubi yang melihat lexa sedang mabuk membaringkanya lagi

"tidur lah biar kepala mu tak sakit besok pagi dan aku akan pulang"kata rubi

seketika lexa yang mabuk jadi tak terkendali karena rubi yang menolak permintaannya

"kamu kenapa sih,akhir akhir ini selalu menjahui aku?kamu sudah jatuh cinta ke sisi kah?dan salah ku apa hingga kamu mau ninggalin aku hiks.. hiks.."tangis lexa,

rubi jadi kasihan dengan lexa akhirnya dia menuruti mau lexa

"baiklah aku temenin kamu" kata rubi,lexa yang mendengar menjadi senang dengan manjanya dia merebahkan kepalanya di dada bidang rubi.

saat rubi melihat lexa sudah tidur dengan nyenyak dia memindahkan kepala lexa ke bantal dan beranjak dari ranjang dengan pelan pelan agar lexa tak terbangun.

**

pukul dua dini rubi sampai di apartemennya dia mencoba membuka pintu kamarnya dan ternyata sisi sudah tak menguncinya,

rubi melihat sisi yang tertidur dengan meringkuk seperti anak kecil

rubi melihat pipi sisi ternyata masih ada bekas tamparannya dia mencari salep di p3k yang ada di laci dengan telaten rubi mengoleskan saleb itu di pipi sisi,

sebelum rubi pergi dia mengecup kening sisi sambil berbisik kata maaf.

sesungguhnya sisi belum tidur dia hanya pura-pura tidur setelah rubi keluar kamar sisi membuka mata dan dia meneteskan air mata untuk kesekian kalinya.

***

pagi harinya saat sisi akan ke dapur untuk membantu bi ini menyiapkan sarapan sisi melihat rubi yang tertidur di sofa depan tv sebenarnya sisi kasihan tapi jika mengingat kejadian semalam sisi jadi emosi lagi.

sisi sarapan tanpa rubi dan buru buru berangkat ke kampus memang dia sengaja ingin menghindari rubi dulu.

selesai siap siap untuk ke kantor rubi ke ruang makan tak menemukan sisi di sana dia bertanya ke bi ina

"bi sisi ke mana"

"udah berangkat den"

"dia ada bilang apa engga"tanya rubi lagi

"engga ada den"jawab bibi

"yah sudah"

saat rubi mencoba mengejar sisi dia sudah terlambat karna sisi sudah masuk taksi