webnovel

Rahasia di Tangan Eri

"Aku menangani terlalu banyak kasus belakangan ini. Menyebalkan sekali," kata Eri dengan santai. "Lalu, aku berpikir. Kau pasti akan menggodaku, jadi aku mau mengumpulkan kembali semangat juangku untuk mendapatkan lelaki idaman!"

"Bukannya yang seperti itu biasanya dilakukan oleh laki-laki?" tanya Mia dengan jahil.

"Ah, kau ini. Memangnya kenapa Candra tidak bisa didekati dengan semangat seperti seorang laki-laki?" balas Eri dengan cepat.

"Ck, ck. Ternyata ada yang sudah lama melirik-lirik…." Mia menggelengkan kepalanya. "Eri, apa kau bisa membedakan antara sekadar kagum dan menyukai dengan diam-diam?"

Eri meliriknya dan berdecak. Melihat Mia tetap gigih, dia akhirnya mengaku, "Baiklah, aku memang hanya menyukainya…."

"Bagus." Mia tertawa. "Kalau kau mendapatkan Candra, kita bisa naik pangkat dari teman menjadi keluarga. Nah, jangan lupa panggil aku sepupumu nanti!"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com