Lilia mengangkat tangannya dan memegang tangan Jean, yang masih menempel di pipinya. Dia tersenyum sambil menjawab, "Penyesalan terbesar dalam hidupku adalah tidak bertemu denganmu lebih awal."
Dia ingin membuat Jean memahami seberapa besar rasa cintanya terhadap pria itu. Jika memungkinkan, Lilia ingin membuka hatinya dan membiarkan Jean melihat perasaan cinta yang memenuhi dadanya. Dengan demikian, mungkin dia dapat menghilangkan kekhawatiran yang menggelayuti pikiran pria itu.
Nafas Jean seolah tersangkut di tenggorokannya saat dia mendengar jawaban itu. Perasaan cinta yang meluap-luap memenuhi dadanya. Wanita ini jauh lebih berbahaya dari obat manapun. Semakin lama Jean bersama Lilia, rasa laparnya terhadap wanita itu makin besar. Pada titik ini, dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Lilia.
"Setelah malam ini…" Ucap Jean dengan suara beratnya yang menghipnotis. "Bahkan jika kamu menyesali keputusanmu, aku takkan membiarkanmu lari dariku."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com