Di kedalaman mata Mellisa, cahaya dingin tiba-tiba muncul.
Dia mengangkat matanya dengan mantap, dan bertemu dengan pipi Michelle yang tumpul. Kakekku sama sekali tidak pernah mengajariku untuk menentang yang lebih tua, tetapi dia selalu memperingatkan bahwa kami harus bersikap adil dan jujur terutama ketika kami menjadi orang tua pada nantinya.
Aku tidak masalah jika ibu tidak suka dengan aku tetapi jangan pernah membawa masalah ini ke keluargaku yang lain. Jika ibu berusaha menekan keluargaku, sayangnya itu tidak akan pernah berhasil!"
Karakter Mellisa yang tidak pernah mau kalah mulai muncul.
Saat ini, dia masih bisa duduk menatap Michelle, semua karena dia tidak ingin Leonard terlalu malu.
Hubungan ibu mertua dan menantu perempuan yang buruk seakan menjadi masalah klise bagi setiap wanita dalam pernikahan.
Meskipun dia tidak ingin marah terhadap Michelle, tidak ada alasan baginya untuk diremehkan olehnya lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com