Setelah bibi berusaha keras, mencari di semua laci, akhirnya ia pun menemukan banyak kunci yang di gantung di belakang pintu. Semua kunci di coba satu persatu, hingga akhirnya ia menemukan satu kunci yang cocok.
Setelah berbunyi "Klik"
Akhirnya pintu itu pun terbuka. Zahra langsung masuk ke dalam dan ia melihat suaminya yang tengah ketiduran. Ia pun berjalan perlahan dan membangungkan sang suami.
"Mas, bangun," ucapnya, namun Reyhan tak beraksi dan saat ia tanpa sengaja menyentuh tangannya, ia kaget karena tubuh Reyhan yang panas. Apalagi saat ia memegang dahi, pipi dan lehernya.
"Ya Allah, Mas, kamu sakit," ujarnya panic. Bibi yang masih ada di luar pintu pun langsung masuk.
"Ada apa, Non?" tanyanya.
"Bi, Mas Reyhan sakit. Bi, tolong telfon dokter ya Bi," pintanya memohon walaupun ini sudah malam.
"Iya, Non." Bibi yang tau harus berbuat apa pun langung menelfon dokter pribadi mereka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com