webnovel

148. Lamaran

Samuel memasuki penthouse dengan perasaan campur aduk. Dia meletakkan belanjaan di dekat pintu dengan gugup, tak tahu harus menyapa Clara dengan ekspresi semacam apa.

Sulitkah? Tentu. Karena sejujurnya perasaan Samuel saat ini masih sangat marah, sedih, dan ingin meluapkan kekecewaannya entah kepada siapa.

Di saat dia sendiri sangat lemah, tak mudah baginya untuk menjadi pendukung bagi sosok lain yang pasti jauh lebih terluka darinya. Dia merasa takut dan cemas menghadapi Clara. Apakah wanita itu masih belum bisa melupakan kekecewaannya? Ataukah justru dia semakin memburuk dan memerlukan bantuan psikolog untuk menghadapi kenyataan mengerikan ini?

Entahlah apa yang kira-kira akan terjadi. Namun, Samuel berharap bukan hal buruk yang terjadi pada wanita yang pernah akan menjadi ibu dari anaknya itu. Semoga dia baik-baik saja dan tidak terpenjara oleh masa lalu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com