webnovel

Rencana Penuh Bahaya

"Selamat Tuan! Anda sangat luar biasa!". Lanjut Wiliam mengangguk ringan sambil melepaskan senyuman penuh kebanggaan kepada Kenzo yang telah berhasil memenangkan pertarungan pertamanya.

Malam hari, Kenzo membuka matanya lebar, dan langsung bangkit terduduk, dia sedikit memasang ekspresi terkejut, merasa sedikit pusing, dia menekan kepalanya pelan, sebuah api unggun berada di depannya, lalu beberapa daging panggang memenuhi pinggir api unggun.

"Tuan anda sudah bangun! Silahkan menikmati makanan anda!". Wiliam menyodorkan daging panggang yang sudah matang kepada Kenzo sambil melepas senyuman tipis.

"Wiliam, apa yang terjadi? Bagaimana dengan serigala itu?". Tanya Kenzo penasaran, sebelumnya dia tidak sempat melihat kondisi lawannya.

"Tuan tidak perlu memikirkannya, sebaiknya periksa status anda sekarang, anda mungkin akan terkejut dengan perubahannya". Wiliam sudah memeriksa status terbaru Kenzo terlebih dahulu, namun dia tidak terlalu terkejut mengingat serigala yang dikalahkan oleh Kenzo berada di level 9, sedangkan Kenzo hanya berada di level ke 2. Di tambah Kenzo memiliki roh pelindung seperti putri Lucia.

Mendengar hal itu, Kenzo sedikit menyipitkan mata, tentu dia juga penasaran dan dengan cepat membuka bar statusnya.

[Nama pengguna : Tidak di ketahui].

[Ras : Manusia].

[Level: 5]

[Exp: 600/750]

[Hp : 200/200]

[Magic energy: 80]

[Agility: 40]

[Defense: 40]

[Attack: 40]

Melihat bar statusnya di tab pertamanya membuat mata Kenzo berbinar, dia tidak pernah menduga levelnya akan meningkat cukup tinggi.

Penuh penasaran dia segera menggeser bar statusnya untuk melihat menu lain di tab berikutnya.

[Jenis roh pelindung : Iblis api biru].

[Level roh : Tidak di ketahui].

[Senjata roh : Terkunci].

...

[Kemampuan 1 : Sayap api biru].

[Kemampuan 2 : Penyembuhan].

[Kemampuan 3 : Terkunci].

[Kemampuan 4 : Terkunci].

...

Kenzo tidak menemukan perubahan apa pun pada bar statusnya yang kedua, padahal dia sudah berharap banyak.

Namun meski demikian, dengan peningkatan level yang di dapatkannya, baginya itu sudah lebih dari cukup.

"Ini sangat luar biasa, levelku naik hingga 5 tingkat hanya karena mengalahkan satu hewan buas saja". Gumam Kenzo dengan mata yang berbinar penuh gembira.

"Tuan tidak perlu terkejut, hal itu memang sangat wajar, mengingat tuan melawan hewan buas yang memiliki level cukup tinggi, lagi pula tuan juga mewarisi kekuatan nona Lucia". Tutur Wiliam dengan singkat.

"Jadi seperti itu?". Kenzo akhirnya mengerti, dia segera bangkit berdiri, menggenggam kedua telapak tangannya dengan penuh semangat.

"Kalau begitu, ini adalah kesempatan kita, aku hanya perlu mengalahkan lawan yang memiliki level lebih tinggi dari ku, dengan begitu levelku akan naik dengan cepat". Ucap Kenzo sambil menatap Wiliam dengan lekat dan penuh harap.

Mendengar itu, Wiliam justru terlihat sedikit murung, "Tuan, saya sangat memahami keinginan anda, itu memang tidak salah, tapi saya harap hal itu tidak terjadi lagi, monster atau hewan buas yang berada di atas level 10 memiliki kekuatan yang jauh berbeda". Tanggap Wiliam yang justru khawatir dengan rencana Kenzo yang ingin melawan monster dan hewan buas yang memiliki level lebih tinggi dari dirinya.

"Hehe, maksudmu aku akan kalah dari mereka? Bukankah kah kau adalah orang pertama yang percaya dengan kemampuanku, lagi pula aku tidak sendirian, seperti halnya dirimu yang percaya kepadaku, aku juga percaya kepadamu, kau pasti akan melindungi ku, apakah aku salah?". Ucap Kenzo sambil m lepas senyum tipis kepada Wiliam.

Mendengar hal itu, Wiliam sedikit tercengang, dia merasa sangat bersalah dan juga tertegun oleh ucapan tuannya.

Hanya karena terlalu takut tuannya akan terluka, dia tanpa sadar telah meremehkan kemampuan tuannya, sebagai seorang pengawal yang bertugas untuk melindungi tuannya, dia tidak seharusnya berkata seperti itu.

"Tuan maaf, saya benar-benar telah lalai, harusnya saya tidak melupakan tugas saya sebagai seorang pengawal, saya siap menerima hukuman". Wiliam berlutut menunduk penuh rasa bersalah.

"Jangan berlebihan, kau memang merupakan pengawal putri Lucia, tapi aku lebih menganggapmu sebagai temanku, kau tahu artinya itu? Sebagai teman kita harus saling melindungi, itulah salah satu alasan ku ingin segera menaikkan level dan menjadi lebih kuat, dengan begitu aku juga bisa melindungimu, seperti yang selalu kau lakukan terhadapku". Tegas Kenzo dengan serius sambil melepas senyum lebar.

Mendengar hal itu, Wiliam tidak bisa mengeluarkan kata sepatah pun, dia melotot dan meneguk ludahnya sendiri, tidak bisa percaya dengan ucapan tuannya, bagaimana mungkin dia yang hanya seorang pengawal akan menjadi teman untuk tuannya, terlebih akan mendapatkan perlindungan dari tuannya sendiri.

Namun melihat senyum penuh dari tuannya, membuat dirinya benar-benar merasa tenang, "Tuan, aku pasti akan melindungi senyumanmu itu, bahkan dengan nyawaku sendiri, tidak akan kubiarkan satu orang pun merenggutnya darimu". Batin Wiliam yang mempertegas keyakinannya untuk melindungi Kenzo.

"Sebaiknya anda lanjut beristirahat, saya akan berjaga". Ucap Wiliam dengan cepat, menurutnya Kenzo masih lemas, dan masih harus beristirahat lebih lama lagi.

"Mendengar itu Kenzo sedikit menyipitkan matanya, Wiliam jangan katakan kau ingin menghabiskan makanan ini sendirian". Ucap Kenzo yang langsung menyambar beberapa daging panggang di pinggir api unggun.

Wiliam sedikit pongah dan langsung tertawa keras, tingkah Kenzo yang seperti anak kecil membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tertawa.

"Ada apa? Kenapa kau tertawa seperti itu". Kenzo sedikit mendengus.

"Maaf tuan aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja, semua makanan ini memang sengaja saya siapkan untuk tuan, saya sendiri sudah makan lebih banyak dari ini". Balas Wiliam melanjutkan tawanya sambil sedikit memegang perutnya.

"Tidak-tidak! Aturan di duniaku, jika ada seorang teman dia tidak boleh makan sendirian, terlebih jika temannya berada di dekatnya, jadi kau harus menemaniku makan, sekalipun kau sudah kenyang". Kenzo menyodorkan sepotong daging panggang yang sudah matang kepada Wiliam.

Wiliam menatap Kenzo dengan lekat, dia sudah mendapat terlalu banyak perhatian dari tuannya, jika saja dia sedang sendirian, mungkin air matanya akan langsung tumpah.

"Mmm, baik tuan, saya akan dengan senang hati menemani anda". Jawab Wiliam yang langsung mengambil daging yang diberikan oleh Kenzo.

"Kita akan melanjutkan perjalanan besok pagi, kemungkinan besar akan lebih banyak hewan buas yang akan kita temui". Wiliam sangat yakin akan hal tersebut.

Menurutnya semakin dalam mereka memasuki hutan, tentu semakin banyak dan kuat hewan buas yang akan muncul.

"Bukankah itu bagus? Hal tersebut sesuai dengan rencana kita". Ucap Kenzo sambil melahap daging panggang di tangannya.

Sementara itu di sisi lain, di balik bukit seorang pria berambut hitam panjang berdiri di atas pohon yang menjulang tinggi, tersenyum miring tidak sabar menunggu kedatangan Kenzo dan Wiliam.

"Aku akan menunggu kalian, itu pun jika bisa sampai di sini!". Gumam pria itu sambil melepas senyum main-main dan bola mata hitam sedikit bersinar menatap tajam ke arah jalur Kenzo dan Wiliam.