webnovel

Chapter 27

Seminggu telah berlalu salama ini yang dilakukan olehku adalah saat pagi hari pergi ke dungeon hanya berdua dengan line walo ada hari dimana saya pergi sendiri dan saat itu terjadi biasanya saya membatasinya masuk ke dungeon di level 7 karena saya hanya membawa sedikit ramuan penyembuh, jika biasanya saya akan menghabiskan waktu dengan berburu di lantai 9 karena untuk level 1 itu pemasukan yang bagus walau terkadang saat kami merasa jenuh kami atau lebih tepatnya saya menaikan kesulitannya dengan memburu orc di lantai 10 tapi saya hanya bertarung 1 vs 1 tidak mengambil resiko dengan melawan group atau party monster ditingkat itu karena mereka memiliki ketahanan yang cukup kuat.

Dan saat waktu sore setelah pulang saya melatih rin dengan sparing,setelah mendengar ceritanya saat mengayunkan berbagai senjata, akhirnya saya menyarankan menggunakan pisau dan juga berlatih memanah. walau dia sering membaca tapi matanya cukup bagus untuk membidik, saat pertama kali memanah dia meleset tapi masih dalam lingkaran target jadi itu merupakan awalan yang cukup bagus untukku. dari 1/15 tembakan dia bisa mengenai tepat di tengah sasaran,saya memintanya terus berlatih memanah dari berbagai sudut dan posisi setidaknya selama 30 menit perhari.untuk pengunaan pisaunya saya yakin dia akan baik-baik saja melawan goblin di lantai dasar atau permukaan asal dia tidak ketakutan dan tenang.

Saat matahari akan mulai terbenam dia akan mulai pergi ke cafeteria untuk membantu di bagian dapur karena kebanyakan waktunya digunakan untuk belajar Bahasa jadi dia hanya bisa membantu saat bagian memasak,sedangkan untukku saya akan mandi dan beristirahat. Setelah itu kami makan bersama dan mengombrol dengan anggota loki familia yang lain,paling seering yang yang mengobrol dengan saya adalah tiona seorang amazon yang riang,ains walo lebih tepat saya bertanya dan dia hanya menjawab dengan beberapa kata dan saya juga memintanya untuk melatih adikku yang ternyata dia terima dan mereka berlatih di pagi hari sebelum dia berangkat ke dungeon, mereka telah melakukannya selama 4 hari kurasa itu berjalan dengan baik walau saya dan dia memiliki gaya bertarung yang berbeda tapi itu akan menjadi hal bagus agar rin tidak terbiasa dengan 1 gaya bertarung,saya lebih seperti mengcounter dan mengunakan kekuatan lawan sedangkan ains mengunakan kekuatan dan kecepatannya untuk membuat celah untuk menghabisi lawan.

saat malam hari saya melatih sihir saya yang terpenting menurutku adalah control karena dengan control yang maksimal saya dapat mengunakan sihirku dengan efisien dan memperpanjang jangka waktu pengunaan sihirku.ditambah selain itu saya harus bisa mengunakannya dalam keadaan apapun,karena kebanyakan penyihir disini harus berdiam diri saat melafalkan mantra yang kuat dengan control dan konsentrasi yang kuat hal itu dapat diatasi.

Magic circuitku sendiri telah dapat diaktifkan dan dinonaktifkan semudah bernafas sekarang,ini perkembangan tercepat yang saya miliki, ku yakin para magus di dunia itu akan tercengan dengan kecepatanku dalam hal itu. saat melatih control sihirkuku dengan membuat bola dengan mana dari air yang telah disiapkan dan melemparnya sejauh mungkin keatas lalu menangkapnya lagi tapi tanpa mengubah bentuk bola air tersebut walau saat cobaan pertama kebanyakan mereka berubah bentuk atau saat mencoba di tangkap mereka akan pecah selain itu saya mencoba berbagai bentuk lalu saya juga melatihnya dengan mengalirkan mana kedalam bagian terkecil ke suatu benda dan berkat itu saya pikir bisa mendapatkan gambaran struktur benda tersebut,berkat ini saya sihir penguatanku berkembang pesat dan membunuh para orc lebih mudah dan sayangnya ini baru terjadi kemarin jika tidak pasti saya akan memburu lebih banyak orc.

Dan dalam rune magic sendiri saya dapat mengunakan berbagai element dasar seperti api,air,angin,dan tanah tapi walo begitu aku masih tidak bisa mengubah mana murni menjadi element secara langsung tanpa mengunakan rune meski begitu berkat latihan control saya dapat merubah bentuknya,seperti mantra bola api saya dapat mengubahnya bentuknya saat belum sepenuhnya melesat karena bola api itu terdapat mana milikku,saya menyebutnya fire sword tapi menurutku jika dibandingkan dengan fire sword asli mungkin lebih lemah karena ini hanyalah bola api yang berbentuk pedang tapi setidaknya ini adalah kemajuan dalam sihirku.

Dan diwaktu istirahatku saya meneliti magic stone saya berusaha memeriksa bagian dalam dengan mengalirkan manaku ke dalam dan saya menumukan mana didalamnya tetapi saat saya mencoba menyerapnya saya memiliki perasaan buruk jadi saya menghentikannya, Tetapi itu tidak menghentikanku untuk berusaha mengunakannya sebagai sumber tenaga external jadi saya menarik mana dari magic stone tanpa menyerapnya lalu saya mencoba mengunakannya untuk membuat rune dan itu berhasil hasilnyapun sama dengan yang biasa saya gunakan karena saya menariknya sesuai dengan kebutuhan.

Dan saat ini disinilah kami ditempat pelatihan di pagi hari saat orang lain sibuk bersiap untuk menyiabkan hari kami akan melakukan duel yang dijanjikan,dengan wasit riveria-san dan di hadapanku ada tiona.

Lalu di sekeliling kami ada para eksekutif familia yaitu finn, bete, gareth, selain itu ada tione yang berdiri disamping finn, loki-sama, lalu adikku rin,dan disebelahnya ada line.

"huaah…..kenapa kalian harus bertarung dipagi hari"keluh loki sambil menguap

"karena saya akan beristirahat dan berkeliling kota setelah ini,dan jika loki-sama tidak mau bangun pagi kau bisa tidur kembali"balasku

"eh,tapi saya ingin mengetahui bagaimana caramu bertarung karena selama seminggu ini kau belum meningkatkan statusmu yang membuatku tidak bisa mengetahui bagaimana kau melawan monster-mosnter didungeon" dengan senyum mengoda

"""eh"""

'Sial'

"apa kau meremehkan petualang level tinggi!"teriak bete

Mereka sekarang menatapku yang menunggu jawabanku kecuali rin dia hanya terlihat khawatir mungkin takutku terluka parah.

Akupun menghela napas dan menjawabnya

"haah,aku tidak meremehkan siapapun,dibandingkan dengan kekuatan, saya memilih control penuh dan teknik karena itu jika saya meningkatkan statusku saya perlu membiasakan diri dengan peningkatan yang kumiliki dan itu akan mempengaruhi hasil dalam sparing ini" jawabku sambil manatap tiona agar saya harap tatapanku menyampaikan niatku bahwa aku tidak meremehkannya.

Dia mengguk mengerti alasanku dan mempercaiku bahwa dia tidak diremehkan

"begitu,saya mengerti"

"kalau begitu ayo kita mulai,silakan ambil senjata yang ada di pinggir lapangan"ucap riveria

"ah maaf,jika mungkin saya ingin ini pertarungan tangan kosong"ucapku

"apa kau yakin,saya pernah mendengar dari ains bahwa kau mengunakan pedang"ucap tiona

"ah itu karena tidak akan mengunakan banyak kekuatan untuk menghabisi monster,jika kau bertanya keahlianku yang paling saya banggakan , maka teknik bela diriku dalam petarungan tangan kosong jawabannya"ucapku dengan percaya diri.

Ekspresi kaget mereka benar benar bagus,karena jika saya membeli sarung tangan khusus pasti meningkatkan daya serangku tapi pedang selain meningkatkan daya serang juga jangkauannya lebih luas,walau saya memang bagus dalam teknik pedang berkat pelatihan kendo tapi itu tidak sebanding dengan bela diri lain dan kenapa saya bisa melawan monster dengan mudah itu kerena mengombinasikan mereka dan pengalamanku dengan bertarung melawan yang lebih kuat.

"jadi bagaimana dengan tangan kosong?"

"tentu"

"baiklah kalau begitu,tidak ada senjata,jika salah satu dari kalian tidak sadarkan diri,cedera fatal atau menyerah maka pertandingan berakhir,tidak ada saling membunuh mengerti?" diucap oleh reviria-san

Yang kami jawab dengan angukan

"kalau begitu"

"mulai" dengan mengangkat tangannya keatas sebagai aba- aba

Pertarungan yang di janjikanpun akhirnya dimulai