webnovel

Inevitable Fate [Indonesia]

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby? Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga. Apakah dia berani mengambil taruhan itu? Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya. Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama? ================================== =*= Novel DEWASA =*= ================ Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya. Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda. Language: Indonesia Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Gauche_Diablo · Urbain
Pas assez d’évaluations
702 Chs

Ohh Astaga, Tidak Kusangka

Pagi harinya, Zuko pergi untuk menyertai Nathan Ryuu seperti biasanya. Sedangkan Runa masih berada di rumah tunangannya, ingin bermalas-malasan karena ini merupakan akhir pekan, dia tidak ke kantor.

Namun, Runa malah nampak tidak tenang. Ini diperhatikan oleh ibunya, Bu Sayuki.

"Runa, kenapa kau malah mondar-mandir saja dari tadi? Ada apa?" tanya Beliau pada putrinya. Dia memang tinggal bersama putri dan calon menantunya sejak rumahnya terambil oleh renternir akibat tak bisa melunasi hutang.

"Ohh, tidak apa-apa, Bu." Runa menjawab sambil menghentikan langkahnya.

"Kalau tidak apa-apa kenapa wajahmu seperti orang panik begitu?" Bu Sayuki makin curiga bahwa putrinya menyembunyikan sesuatu darinya.

"Sungguh, tidak ada apa-apa, Bu." Runa mencoba senormal mungkin memberikan ekspresi ditambah dengan senyum singkat. "Ini … hanya sedang bingung," ucapnya.

"Bingung? Bingung kenapa?" Bu Sayuki makin tertarik ingin tahu.

"Etto … um, aku mendapatkan voucher untuk pijat relaksasi—"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com