webnovel

Inevitable Fate [Indonesia]

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby? Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga. Apakah dia berani mengambil taruhan itu? Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya. Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama? ================================== =*= Novel DEWASA =*= ================ Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya. Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda. Language: Indonesia Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Gauche_Diablo · Urbain
Pas assez d’évaluations
702 Chs

Mencoba Kelab Malam

Di kantornya, Runa masih saja memikirkan ucapan ibunya semalam. Sebagian dari apa yang dikatakan ibunya memang benar dan sesuai dengan kegelisahan yang dirasakan Runa.

Saat dia melihat ke Akeno, dia mulai membandingkan dirinya dengan rekan kerjanya itu. Penampilan Akeno selalu saja terlihat menawan dan berkelas, baju-bajunya dari butik ternama dan merek yang tak bisa diremehkan, seakan Akeno memang pantas bersanding dengan Itachi yang sama-sama berkelas serta memiliki wibawa tinggi.

Setelah itu, dia mulai membandingkan Itachi dengan Zuko. Calon suaminya itu jenis orang yang senang bicara seenaknya dan sama sekali tidak memiliki kewibawaan seperti Itachi, apalagi Nathan Ryuu yang tenang dan mengagumkan.

"Runa, melamun apa?" tanya Akeno saat melihat Runa yang diam dengan mata menerawang hampa di mejanya.

"O-Ohh, tidak. Tidak melamun, kok Akeno-san." Runa terkaget dan lekas menutupi kecanggungannya. "Aku … aku sedang berpikir …."

"Berpikir apa?" tanya Akeno ingin tahu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com