webnovel

Inevitable Fate [Indonesia]

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby? Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga. Apakah dia berani mengambil taruhan itu? Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya. Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama? ================================== =*= Novel DEWASA =*= ================ Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya. Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda. Language: Indonesia Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Gauche_Diablo · Urbain
Pas assez d’évaluations
702 Chs

Adegan Tambahan dari Synthesa

Tidak disangka-sangka, ternyata mendadak muncul anggota Synthesa lainnya di acara jumpa pers. Mereka memeluk Reiko penuh haru dan juga sedih. Semuanya saling berpelukan di atas panggung.

Hal seperti ini mana mungkin tidak diabadikan para awak media menjadi sebuah rekaman video dan juga foto. Berbagai kilatan dari jepretan kamera mereka datang dari berbagai arah.

Sedangkan kelima gadis yang ada di atas panggung seakan tidak memperdulikan apapun di sekitar mereka. Hanya saling memeluk dan menangis.

Maida yang masih berada di ruangan Nyonya Revka pun membelalakkan mata saat menyaksikan layar televisi besar di dinding dekat dia berdiri. "Haaahh? Bagaimana mereka bisa ada di sana?" Dugaan satu-satunya di batin Maida adalah ... mereka kabur! "Ma-Maafkan saya, Nyonya! Saya ... saya harus memeriksa dorm anak-anak dulu! Permisi!" Maida berojigi sebelum dia lari ke pintu untuk menuju ke dorm Synthesa. Yang benar saja mereka seenaknya keluar dorm dan datang ke acara jumpa pers!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com