Luna menatap lukisan besar yang ada di depannya. Sesekali melirik segelas wine yang ada di tengah meja ditemani satu botol red wine dengan isi yang lumayan banyak. Seseorang meninggalkan benda itu di sana. Sisa kemarin malam ia belum sempat menyelesaikan minumnya sebelum pergi dari kediamannya tanpa berpamitan dengan Luna. Wajar, sebab Luna sedang dalam keadaan mabuk berat. Gadis itu tak sadar akan apa yang sebenarnya terjadi, akan tetapi lamat-lamat ingatannya jatuh pada sebuah detik di mana seseorang menyentuh tubuhnya. Samar! Luna berharap itu hanya ingatan bohong saja. Dirinya tak kuasa kalau benar-benar terjadi. Hanya ada dirinya dan Damian saja kemarin malam. Semalaman pria itu menjaganya dan menghantarkan dirinya kembali ke rumah tanpa ada luka sedikitpun di atas tubuhnya. Damian adalah pria yang baik, Luna ingin tetap mempercayai itu.
--ia hanya merindukan sentuhan sang kekasih, itu sebabnya Luna berhalusinasi liar seperti saat ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com