"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Tuan Ge menyela gadis yang ada di sisinya itu. Amanda tak bersuara dalam sepersekian detik. Gadis itu hanya diam, membisu tanpa sepatah kata pun yang mengimbanginya. Kiranya, ia masih enggan untuk berbicara dengan sang ayahanda. Namun, di dalam hatinya menggebu-gebu sebuah kalimat, di mana ia ingin berbicara dan bertemu empat mata dengan ayahnya ini. Entah kalimat apa yang terlontar keluar dari celah bibirnya nanti, Amanda benar-benar tak menyiapkan apapun di dalam kepalanya saat ini. Semuanya bercampur aduk menjadi satu, tanpa dirinya tahu, harus yang mana dulu, yang boleh lepas keluar dan didengar oleh Tuan Ge.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com