Asap mengepul dari mulut cangkir berukuran sedang dengan gumpalan krim di atasnya. Aroma kopi susu yang khas menari-nari di dalam lubang hidung gadis yang baru saja menatap makanan di depannya dengan fokus. Ia tak berani menempatkan lensanya untuk Tuan Ge. Pria baik yang sudah menawarkan makan malam dengan menu hidangan yang mewah seperti ini. Jujur saja, awalnya Luna mengira bahwa Tuan Ge akan membawanya ke sebuah tempat di mana hanya orang-orang berjas mahal dan kedudukan tinggi pemilik saham atau gedung tertinggi lah yang boleh masuk. Namun, Luna salah. Tuna Ge membawanya datang kemari. Ke sebuah tempat makan yang dibangun di salah satu sisi jalan Kota Amsterdam Belanda. Tempat ini jauh dari kata mewah dan elegan, meskipun hidangannya sedikit mahal jauh di atas rata-rata tempat makan yang biasa ia kunjungi untuk makan siang menjeda pekerjannya di kantor.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com