Vivian lalu mengangkat tangannya ke arah orang itu dan memintanya untuk melangkah ke arahnya. Tapi alangkah terkejutnya saat pintu yang masih setengah tertutup itu kembali terbuka lebar lalu muncul seorang wanita yang selama ini paling di bencinya.
"Kau membawa wanita itu, Meena? Kenapa kau membiarkannya menemanimu datang ke mari? Suruh dia pulang saja. Hei kau putri jahanam, pergi dari sini, PERGI...!!! Vivian kembali berteriak histeris sambil meronta ingin lepas dari pegangan tangan kedua suster yang kebetulan ikut masuk bersama Meena tadi. Suasana yang tadinya tenang kembali kacau, sampai akhirnya suster memutuskan untuk menyuntikkan obat penenang untuk Vivian. Gadis itu pun akhirnya jatuh lemas ke pembaringan.
"Maafkan kami karena sudah membuat situasi menjadi ricuh. Niat saya hanya ingin menjenguk. Apa lukanya tidak apa-apa dia bergerak aktif seperti itu, amca?" ucapnya lalu melangkah menghampiri Vivian yang sudah tertidur.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com