Dari balik ponsel pintar, terlihat wajah Jebran yang datar lagi penuh dengan tanda tanya di kening. Terlihat kusut, membutuhkan sebuah jawaban yang pasti. Jari jemarinya menggeser-geser layar ponsel dari isi pesan yang dikirim oleh Feno.
@Feno
[Tuan Jebran, sebelumnya aku minta maaf karena tidak selalu mengawasi Emira. Tanpa terduga sama sekali, dan tanpa disadari kalau Emira baru saja mendapat kecelakaan. Tertabrak oleh mobil, tapi jangan khawatir, aku dan Leo akan merawatnya dengan baik, sekali lagi aku ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.]
Jebran membaca lalu mengulangnya berkali-kali.
Jari jemarinya kini berpindah dari layar di depan, mencari beberapa aplikasi sosial media. Terakhir yang aku posting, di dua hari sebelumnya.
Jebran pun keluar dari sosial media tersebut, kemudian berpindah pada kontak nomor telepon. Ia pun menekan tombol memanggil.
Tut!
("Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif")
Jebran menekan kembali tombol merah dan kembali menelepon.
Tut!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com