Perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih enam jam ini sangat melelahkan bokongku sekaligus mata menjadi lemah tak kuasa menahan kantuk. Akan tetapi, aku tidak menyia-nyiakan pemandanganku yang dilalui oleh kami di sepanjang jalan.
Begitu sayangnya jika melewati momen penglihatanku di setiap desa dan jalan yang kami lewati. Aku mengabadikannya dalam video beserta kamera.
Hingga tibalah kami di Tokyo di malam gelap, rasa lelah bahkan membuatku semakin tak berdaya untuk berdiri. Namun, tidak mungkin aku menyerah. Wanita kuat tidak akan menyerah begitu saja.
"Emira, sini ku bantu!" tawar Wilson menarik tas kecil dari tanganku.
Tas ini berisi oleh-oleh dari sana, tadinya aku hanya membawa sebuah ransel yang berisi pakaian. Namun kali ini dipenuhi dengan barang-barang yang entah apa isinya.
Aku merampas dengan gesit dari tangan Wilson. "Hei, jangan menyuruhku malas, ya!" cegahku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com