Perkataan yang hingga kini masih terngiang, kata-kata yang bahkan membuatku berkeringat dingin. Membunuh! Apakah sebutan ini akan terus mendarah daging olehku? Orang-orang akan berkata buruk kepadaku. Semua orang akan membunuh diriku sendiri dari balik cermin senyuman mereka.
Aku terbaring di atas tempat tidur dengan pandangan lurus ke langit-langit ruangan. Wajah ayah seolah-olah tergambar dengan jelas di langit kamar. Wajah itu tampak menyeramkan, bahkan kegenitan tampak dari rautnya.
Aku pun menerkam dirinya dalam bayang-bayang. Aku menggerutu, menggertakkan gigi, menipiskan bibir dengan raut tak memaafkan.
Diri ini membakar jiwaku yang masih begitu muda dan manja. Dalam kesendirianku melawan cerita kelam itu membungkusku pada ruangan sempit tak bernyawa. Aku butuh seorang saudara, aku iri melihat mereka yang memiliki banyaknya saudara.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com