"Apa maksud dari semua ini?!" Lusia mendesah, dan berusaha bangkit berdiri kendati pandangannya masih berkunang-kunang. Nanar matanya menatap ke arah makhluk berkaki cumi-cumi yang kini sedang merayap di dinding dengan bentangan tentakelnya yang menggeliat kesana kemari. Makhluk melata yang tak masuk di akal itu terus merayap turun hingga akhirnya berdiri tegak di atas lantai sambil matanya memandang tajam ke.arah Lusia. Bibirnya mengulas senyum yang gadis itu tak bisa menebaknya, apa yang ada di pikiran makhluk itu gerangan.
Lusia hanya bisa memandangnya dengan takut bercampur kemarahan. Sungguh ia telah bergaul akrab dengan makhluk sejenis, namun untuk yang satu ini ia masih trauma, karena telah melihat semua sepak terjangnya.
"Kau rupanya penyebab kekacauan di rumah ini...!" sentak Lusia. Matanya menatap tajam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com