"Tidak apa-apa. Yang penting mobil ini jalankan saja sampai aku bisa pulang kembali," kata Lusia dengan nada dingin.
Ia terus berdiam diri di bagian belakang mobil, sementara si lelaki menjalankan terus mobilnya dengan kecepatan sedang. Seakan-akan enggan sampai ke tujuan untuk mengantarkan Lusia. Ia melihat perempuan teman lelaki itu seperti memendam rasa jengkel akan kehadiran Lusia yang tampak menyita perhatian lelaki itu.
Perempuan itu yang bertubuh montok dengan pakaian yang serba terbuka di area yang sensitif berusaha menarik perhatian lelaki itu dengan memegang lengan si lelaki, lalu menyandarkan pula kepalanya di bahu si lelaki.
"Kalau kau bersandar terus seperti ini, aku akan kehilangan konsentrasi dalam menyetir, duduklah biasa-biasa saja!" bentak si lelaki.
Lusia tersenyum simpul mendengarnya. Dan lagi-lagi si perempuan teman lelaki itu menoleh padanya lagi seakan-akan meneliti gadis itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com