webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Terbangun Dari Mimpi Panjang Yang Aneh dan Kacau

Om Doni tercengang. Ia bergegas menghampiri mobil yang mengurung Lusia.

"Om! Ini aku!" Lusia melonjak-lonjak kegirangan saat Om Doni menghampiri mobil yang terbalik. Ia membuka pintu dan meloncat keluar.

"Lusia?! Itu kau?! Astaga! Kami semua mencari-carimu!" Om Doni terbelalak. Ia bergegas mengulurkan tangannya menyambut Lusia.

Rina keluar dari mobil Om Doni sambil berteriak gembira. "Sukurlah kau masih selamat Lusia!" ia memeluk gadis itu. Gadis hitam manis itu tampak menangis sambil memeluk Lusia. Ia sangat mengkhawatirkan keselamatan gadis itu. "Tadi kami hampir kehilangan harapan bisa menemukanmu, ternyata kau malah ada di sini...!"

Om Doni tampak pasang wajah ngeri saat melihat potongan tubuh manusia berserakan di sekitar jalan itu. Ia cepat-cepat membawa Lusia ke dalam mobil. "Cepatlah kita pulang! Kurasa semuanya sudah beres... Lusia sudah kita temukan, mumy cantik itu juga sudah kita temukan!" katanya sambil bergegas menghidupkan mesin.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com