Seorang petugas penampungan menyambut mereka dengan ramah. Ia segera membuka pagar pembatas. Hanya empat orang petugas yang bekerja di penampungan sederhana itu. Dan itu tak sebanding dengan jumlah pasien sakit jiwa yang ditangani sebanyak lima orang, dengan salah satu di antaranya adalah kakek Abdullah.
"Keluarga pasien...?" petugas pria berpakaian putih itu bertanya. Ia meneliti wajah ketiga gadis yang cantik itu. Tak ada yang mirip sama sekali dengan semua pasien.
"Bukan keluarganya. Tapi kami satu kampung dengan kakek Abdullah. Kami ingin menemuinya," jawab Seruni.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com