Lusia ujung-ujungnya nekad! Kelamaan bertahan dalam persembunyian tanpa melakukan apapun, dipikirnya ia akan mati juga dimangsa makhluk itu. Sampai kapan ia bisa bertahan dalam diam bersembunyi di tempat sempit?
Jika ia bergerak, masih ada peluang baginya untuk meloloskan diri, sementara jika ia cuma bersembunyi pastilah suatu saat akan dipergoki juga.
Ia mulai menggeliat pelan menggeser.perlahan tubuhnya yang masih terikat. Pelan dan hati-hati ia menggeser tubuhnya menuju ke arah pintu yang terbuka sambil matanya tak lepas memandang makhluk yang sedang terdiam melilit peti kaca itu. Apakah ini semacam ritual? Pikirnya.
"Hhhh...! Tenang Lusia... Tenang! Kau sudah terbiasa menghadapi makhluk-makhluk aneh menjijikkan di tempat mengerikan... Daripada takut mati tapi ujung-ujungnya mati konyol, mending berani mati tapi ada peluang untuk hidup..." desisnya pada diri sendiri sambil berusaha menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit mendekati pintu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com