webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Perjuangan Kabur Lusia

Lusia ujung-ujungnya nekad! Kelamaan bertahan dalam persembunyian tanpa melakukan apapun, dipikirnya ia akan mati juga dimangsa makhluk itu. Sampai kapan ia bisa bertahan dalam diam bersembunyi di tempat sempit?

Jika ia bergerak, masih ada peluang baginya untuk meloloskan diri, sementara jika ia cuma bersembunyi pastilah suatu saat akan dipergoki juga.

Ia mulai menggeliat pelan menggeser.perlahan tubuhnya yang masih terikat. Pelan dan hati-hati ia menggeser tubuhnya menuju ke arah pintu yang terbuka sambil matanya tak lepas memandang makhluk yang sedang terdiam melilit peti kaca itu. Apakah ini semacam ritual? Pikirnya.

"Hhhh...! Tenang Lusia... Tenang! Kau sudah terbiasa menghadapi makhluk-makhluk aneh menjijikkan di tempat mengerikan... Daripada takut mati tapi ujung-ujungnya mati konyol, mending berani mati tapi ada peluang untuk hidup..." desisnya pada diri sendiri sambil berusaha menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit mendekati pintu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com