webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Penangkapan Makhluk Aneh oleh Si Penjaga Gudang

Mereka begitu menikmati perbincangannya, tanpa terasa jam menunjukkan pukul 12 malam. Hawa udara semakin menusuk tulang kalau berada di luar rumah. Dan pengaruh minuman keras yang diminum oleh para penjaga yang rata-rata adalah preman itu, membuat beberapa di antaranya jatuh tertidur di sekitar gudang penyimpanan. Dua di antaranya lagi asik bermain domino agak terpisah dari kawan-kawannya yang sedang tidur.

Salah satunya sesekali menoleh ke arah ruangan rumah Om Doni yang sebagian besar dindingnya terdiri dari kaca transparan. Lalu ia kambali lagi fokus pada permainan domino nya. Tapi keningnya tiba-tiba berkerut.

"Aku ingin kencing..." katanya. Lalu ia bergegas bangkit dari duduknya, tanpa permisi lagi ia berlari ke arah toilet darurat yang letaknya tak jauh dari gudang.

Usai buang air kecil ia segera ingin kembali ke halaman depan untuk melanjutkan permainannya. Namun sebuah suara langkah kaki pelan di belakangnya membuat ia berhenti melangkah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com