Tangannya dengan gemetar menyentuh bagian lengan jasad misterius itu. Terasa dingin dan kenyal. Sepertinya baru beberapa saat ia meninggal dan diceburkan ke dalam danau itu. Ia mengerutkan alis. Masak sih? Ia sudah berjam-jam memancing di danau itu, dan ia tidak melihat satu orangpun menceburkan mayat ke danau itu.
Matanya terus terpaku menatap mayat itu. Wajahnya teramat cantik dengan kulit yang putih dan mulus. Bentuk tubuhnya pun teramat sempurna. Ia bergegas menggeser tubuh mempesona itu ke daratan.
"Astaga! Cantik-cantik begini mati dibunuh lagi!" Ia menggumam sambil terengah-engah menggusur tubuh telanjang itu ke dalam semak-semak.
Usai menyembunyikan jasad misterius itu ia terpaku diam memandangnya. Keningnya berkerut. "Masa dibilang mati? Masih segar begini kondisinya..." katanya sambil meraba-raba bagian tubuh itu. Payudara yang montok dan putih berkilau membuatnya menelan ludah berkali-kali.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com