webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Pemuda Misterius Yang Mencengangkan

Tangannya dengan gemetar menyentuh bagian lengan jasad misterius itu. Terasa dingin dan kenyal. Sepertinya baru beberapa saat ia meninggal dan diceburkan ke dalam danau itu. Ia mengerutkan alis. Masak sih? Ia sudah berjam-jam memancing di danau itu, dan ia tidak melihat satu orangpun menceburkan mayat ke danau itu.

Matanya terus terpaku menatap mayat itu. Wajahnya teramat cantik dengan kulit yang putih dan mulus. Bentuk tubuhnya pun teramat sempurna. Ia bergegas menggeser tubuh mempesona itu ke daratan.

"Astaga! Cantik-cantik begini mati dibunuh lagi!" Ia menggumam sambil terengah-engah menggusur tubuh telanjang itu ke dalam semak-semak.

Usai menyembunyikan jasad misterius itu ia terpaku diam memandangnya. Keningnya berkerut. "Masa dibilang mati? Masih segar begini kondisinya..." katanya sambil meraba-raba bagian tubuh itu. Payudara yang montok dan putih berkilau membuatnya menelan ludah berkali-kali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com