webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Neraka Bagi Lusia!

Ia pasrah saja saat digiring menuju sebuah bangunan besar terbuat dari batu berwarna suram. Bangunan itu layaknya kastil-kastil zaman Romawi kuno dengan menara yang tinggi menjulang.

Pintu gerbang langsung terbuka saat ia mendekati bangunan itu. "Bawa dia masuk! Dan tunggu gilirannya untuk diadili! Saat ini masih ada dua orang yang diadili sebelum disiksa sesuai jenis dosanya!" terdengar seorang penjaga gerbang berkata kasar. Wajahnya tampak sangar dengan janggut lebat dan pakaian ala kerajaan.

Lusia digiring masuk ke dalam ruangan itu.

Bau amis darah langsung tercium saat ia digiring masuk ke ruangan itu. Ternyata sudah menunggu beberapa orang di sana dalam keadaan terikat, di samping berdiri beberapa orang berpakaian kerajaan sepertinya petugas pengadilan.

Lusia didudukkan di antara beberapa orang yang kaki dan tangannya juga dalam keadaan terikat. Mereka semua dalam keadaan telanjang, baik lelaki maupun perempuan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com