webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Makhluk Aneh Langsung Akrab Dengan Lusia

Belum lagi Rina dan Seruni bertanya lebih jauh, mereka mendengar suara gaduh dari kamar terkunci di depan kamar mereka. Tempat menyimpan wanita berkaki cumi-cumi yang sedang dalam keadaan terikat.

Suara bak-bik-buk pada dinding kamar membuat ketiga gadis itu saling berpandangan. Terlihat Rina dan Seruni memegang lengan Lusia. Sedikit terkejut, dan wajahnya terlihat takut.

"Manusia setengah cumi-cumi itu masih dalam keadaan terikat kan?" desis Rina.

"Mestinya begitu..." jawab Lusia dengan perasaan heran.

Terdengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari arah lain. Ternyata Om Doni yang datang tergopoh-gopoh menghampiri kamar tertutup.

"Nah itu! Suaminya datang...!" desis Rina dengan nada jengkel.

"Semestinya dia disimpan di kebun binatang ya, kak!" Seruni menyahut asal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com