"Dia masih belum sadar?" Rina bertanya lirih. Ia meletakkan bungkusan yang dibawanya ke atas meja yang tersedia. Saat itu Lusia dirawat di ruang VVIP rumah sakit.
Seruni menggeleng. "Dia sempat membuka matanya beberapa jam yang lalu, tapi hanya mengucapkan kata-kata yang aku sendiri tidak paham apa maksudnya dengan kata-kata itu," jawab Seruni.
"Apa yang ia bilang?"
"Dia cuma bilang 'siksaan' dan 'rusa' tapi setelah itu ia terpejam lagi..."
"Terus, hasil pemeriksaan dokter apa?"
"Tidak tahu juga. Sepertinya dokter juga agak kebingungan," jawab Seruni lagi dengan nada bingung.
Rina menghela nafas. Ia menatap balutan perban di tangan Lusia. Tampak agak basah dengan warna kebiruan. Dan tampaknya cairan aneh bercampur darah itu terus mengucur dari pergelangan tangannya.
"Dia belum bercerita apapun terkait apa yang terjadi selama penculikan itu, kecuali mengatakan tentang makhluk..."
"Maksudnya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com