webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Kekuatan Aneh Lusia

"Dia masih belum sadar?" Rina bertanya lirih. Ia meletakkan bungkusan yang dibawanya ke atas meja yang tersedia. Saat itu Lusia dirawat di ruang VVIP rumah sakit.

Seruni menggeleng. "Dia sempat membuka matanya beberapa jam yang lalu, tapi hanya mengucapkan kata-kata yang aku sendiri tidak paham apa maksudnya dengan kata-kata itu," jawab Seruni.

"Apa yang ia bilang?"

"Dia cuma bilang 'siksaan' dan 'rusa' tapi setelah itu ia terpejam lagi..."

"Terus, hasil pemeriksaan dokter apa?"

"Tidak tahu juga. Sepertinya dokter juga agak kebingungan," jawab Seruni lagi dengan nada bingung.

Rina menghela nafas. Ia menatap balutan perban di tangan Lusia. Tampak agak basah dengan warna kebiruan. Dan tampaknya cairan aneh bercampur darah itu terus mengucur dari pergelangan tangannya.

"Dia belum bercerita apapun terkait apa yang terjadi selama penculikan itu, kecuali mengatakan tentang makhluk..."

"Maksudnya?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com