Terdengar suara hentakan-hentakan di balik pintu tertutup. Menggetarkan dinding kamar. Membuat Rina dan Seruni terpaku tegang.
"Kau yakin makhluk itu masih terkurung di situ kan...?" Seruni berbisik.
Rina mengangguk, namun kali ini tampak sekali kalau ia sedang cemas. "Sepertinya kita kedatangan teman baru di rumah ini...!" desisnya.
"Kau sebut teman baru? Iblis di dalam kamar itu...?" Seruni menatap teman sekamarnya dengan bingung.
Rina mencibir dengan sinis. "Bagi Om Doni dia adalah sebangsa pelacur yang cantik!" dengus Rina dengan nada jengkel. "Walaupun cumi-cumi itu tidak memiliki lobang di bagian tertentu tubuhnya, aku rasa!"
Seruni meringis. "Dia itu paman kamu, Rina...!"
"Ya. Tapi ia telah mulai berani mengincar keperawanan sahabatku! Mungkin saat ini dia sedang merayunya...!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com