webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

Hobi Om Doni Yang Semakin Aneh

Om Doni tergopoh-gopoh memasuki rumah.

Telepon mendadak dari Rina di malam hari, yang mengabarkan bahwa seorang penjaga rumah berhasil menangkap seorang wanita berbentuk aneh, membuatnya harus terbang mendadak dan tergesa-gesa dari Jakarta menuju kota Sampit.

Dengan wajah lelah, namun terlihat gembira ia menerobos ke ruang tengah, dimana di situ terlihat Rina dan Seruni serta beberapa penjaga yang berdiri di depan sebuah kamar yang terkunci. Wajah kedua gadis itu juga terlihat kebingungan.

"Di mana Lusia?!" Om Doni langsung bertanya saat ia menyadari gadis kesayangannya itu tidak ada di sana.

"Lusia kami kurung di kamarnya. Ia makin tidak terkendali. Kenapa jadi Lusia yang ditanya duluan, Om?" Rina menyindir. Matanya sambil melirik ke arah kamar terkunci di samping mereka.

"Oh?! Kenapa lagi dia?!" Om Doni terbelalak. "Kalian simpan di mana makhluk itu...?" Ia berpaling ke arah beberapa penjaga yang berdiri tak jauh dari Rina.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com