Namun pemandangan menggembirakan itu tiba-tiba lenyap. Lusia kembali seperti dihadapkan pada situasi semua, di mana ia seperti dikembalikan lagi kepada situasi yang sama.
Kini ia kembali merasa seperti terbaring lagi di rerumputan.
"Sekarang, aku ingin kau terbaring lagi di semak-semak, tapi kaki dan tanganmu tidak lagi terikat, tapi seluruh pakaianmu dilepas, dan aku ada di atasnya!" kata lelaki itu sambil mengedipkan matanya.
"Kamu gila!" Lusia melotot. Ia menoleh kanan kiri. Tak ada peluang untuk melarikan diri.
Melarikan diri malam-malam di tempat gelap dan tak tahu jalan? Di area kuburan lagi! Apakah ia mesti pasrah saja menuruti kemauan lelaki brengsek itu?!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com