Manuver terbang Kirana juga jadi tidak stabil setelah ia berhasil mengendalikan terbangnya.
"Ugh! Apa-apaan kau bertanya begitu?!" Kirana melototkan matanya, sehingga matanya yang galak semakin galak.
Lusia tertawa, kendati hatinya masih diliputi rasa cemburu. "Kenapa kau kaget? Biasanya kalau reaksi berlebihan itu namanya menyimpan rasa! Itu kalau manusia lho! Entah kalau bangsa kalian?"
Dan Lusia tidak mendapat jawaban apapun dari gadis bersayap yang membawa terbang dirinya. Ia hanya merasakan kecepatan terbang semakin meningkat dan mereka sekarang berada di atas sebuah perkampungan yang subur dan hijau.
Kirana cepat-cepat menurunkan Lusia di tempat itu, dan terbang kembali ke angkasa tanpa memberi pesan-apa. Gadis bisa terbang itu tampaknya tak ingin berlama-lama dengan dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com