Dan Lusia kali ini tingkahnya sungguh-sungguh aneh. Ia tidak lagi begitu memikirkan keadaan sekitarnya yang menjadi aneh dan menakutkan. Bahkan ia tidak lagi memikirkan untuk pulang. Yang ada di kepalanya adalah bagaimana secepatnya mencari tempat sepi untuk mereka bisa berhubungan intim.
"Ini sebuah hotel yang bagus!" kata Lusia saat mereka melintas di sebuah penginapan. Tapi juga tempat itu sepi dan gelap. Tak ada seorang manusia pun di tempat itu.
Lelaki itu menatap ragu ke arah Lusia. "Kau yakin ingin menggunakan salah satu kamar di sini? Aku tidak melihat seorangpun karyawan hotel. Semuanya mungkin telah pergi karena terjadi sesuatu," kata lelaki itu lagi. Ia tiba-tiba tersenyum. "Hei! Kurasa malah bagus kalau tidak ada orang! Berarti kita bisa memakai salah satu kamar secara gratis!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com