webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

64. Ritual Kejam!

Menit demi menit berlalu, Lusia masih mendengar suara obrolan santai orang-orang di luar sana yang siap melaksanakan ritual yang menumbalkan dirinya.

Lusia merasakan jantungnya terus-terusan berdetak kencang. Ada rasa penyesalan kenapa ia cepat-cepat pulang dari Bali. Namun pengalaman terjebak di hutan terkutuk telah mengajarkan kepada dirinya untuk tidak memelihara kepanikan berlebih dalam situasi apapun.

Beberapa di antara orang-orang itu terdengar berselisih paham, entah apa yang mereka perdebatkan, Lusia tak begitu jelas mendengar pembicaraan mereka.

Matanya melirik lagi ke arah peti kaca di sampingnya. Saat pandangannya tertumbuk pada pecahan kaca di bagian permukaan peti kaca, bibirnya menyunggingkan senyum. Ia melihat ada peluang untuk melepaskan ikatan tangannya kendati tak menjamin apakah ia bisa lolos dari penyekapan itu atau tidak.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com