webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

55. Ancaman Aneh di Bangunan Batu

GHRAAAAARRRR...!!!

Suara geraman dahsyat terdengar membahana di seluruh penjuru hutan. Suara yang memekakkan telinga, hingga gaungnya memantul kesana-kemari di antara pepohonan. Membuat burung-burung dan kelelawar yang hinggap di pepohonan beterbangan kesana-kemari.

Dahsyatnya raungan menyeramkan itu bahkan membuat tanah tempat berpijak di hutan itu bergetar.

Tiga orang yang sedang tertidur di dalam tenda, di dekat bangunan batu misterius terjaga dan tersentak. Buru-buru bangun dengan perasaan bingung.

"Apa yang terjadi...?!" si baju loreng berbisik. Ia menggeragap mencari lampu senter, sementara kedua temannya yang lain tampak terpaku dengan tubuh agak gemetar.

"Dari mana suara itu datang?!" si baju loreng menatap dua rekannya yang tampak tak berani bergerak. Keduanya bahkan menempelkan badan satu sama lain. Menggigil ketakutan karena tak menduga akan mendengar suara geram dahsyat yang mereka tidak tahu dari makhluk apa suara itu berasal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com