webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horreur
Pas assez d’évaluations
115 Chs

49. Dia Yang Haus Darah!

Hidungnya mengendus-endus karena mencium bau aneh pada benda itu. Antara bau wangi dengan bau amis! Tercium pula bau apek yang menandakan bahwa benda itu telah tersimpan lama di suatu tempat.

"Hm..." Ia bergumam sendiri sambil tersenyum simpul. Diliriknya pada bagian penutup kaca. Semuanya tertutup rapat. Terkunci kuat dengan gembok besar. Sengaja digembok begitu demi keamanan. Benar-benar pengusaha gila! Mayat loakan pakai dikurung-kurung segala! Memangnya itu mayat bisa kabur?!

Tangannya menjulur ragu-ragu. Berusaha menggapai permukaan peti kaca.

Terasa dingin, dan ada sensasi aneh saat ia menyentuhnya. Tangannya juga terasa kesemutan saat ia terus menempelkan telapak tangannya pada permukaan kaca. Ia menarik tangannya cepat-cepat. Jantungnya berdebar-debar.

"Hhhhhhh....!" Ia menghela nafas.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com